Jika blog ini bermanfaat bagi anda, bantu klik iklan di blog ini agar bermanfaat bagi saya...

Jangan lupa baca ni...

22 October 2010

makalah anoreksia

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar blakang
Anoreksia adalah kelainan psikis yang diderita seseorang berupa kekurangan nafsu makan meski sebenarnya lapar dan berselera terhadap makanan. Dorongan untuk makan umumnya didasarkan pada nafsu makan dan rasa lapar. Dua hal tersebut adalah gejala yang berhubungan tetapi memiliki arti berbeda. Nafsu makan adalah keadaan yang mendorong seseorang untuk memuaskan keinginannya dalam hal makan, ini berhubungan dengan konsep budaya yang berbeda antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lainnya. Sedangkan lapar menggambarkan keadaan kekurangan gizi yang dasar dan merupakan konsep fisiologis.

Gangguan nafsu makan umumnya dialami anak-anak usia 1-3 tahun atau usia prasekolah. Pada usia ini anak menjadi sulit makan karena pertumbuhan fisiknya melambat dibanding ketika ia masih bayi. Fase sulit makan ini di negara Barat dikenal sebagai fase Johnny won’t eat 2. Selain itu periode usia 1-3 tahun disebut juga usia food jag, yaitu anak cuma mau makan makanan yang disukai sehingga terkesan terlalu pilih-pilih dan sulit makan. Sulit makan dianggap wajar selama tidak mengganggu kesehatan dan pertumbuhan anak dan akan hilang dengan sendirinya. Akan tetapi keadaan sulit makan yang berkepanjangan dapat berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual anak.Pada bayi dan anak sehat makan merupakan kegiatan rutin sehari-hari yang sederhana yaitu mengkonsumsi makanan dengan memasukkan makanan ke dalam mulut dan menelannya, sebagai sumber semua jenis zat-zat gizi yang Makan merupakan salah satu kegiatan biologis yang kompleks yang melibatkan berbagai faktor fisik, psikologis, dan lingkungan keluarga, Jika dilihat dari segi gizi anak, makan merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan individu terhadap berbagai macam zat gizi (nutrien)untuk berbagai keperluan metabolisme berkaitan dengan kebutuhan untuk mempertahankan hidup, mempertahankan kesehatan dan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Keadaan ini sering dialami oleh sekitar 25% pada usia anak, jumlah akan meningkat sekitar 40-70% pada anak yang lahir prematur atau dengan penyakit kronik. Kesulitan makan pada anak sering membuat masalah tersendiri bagi orang tua, bahkan dokter yang merawatnya. Sebuah klinik perkembangan melaporkan jenis kesulitan makan terbanyak adalah anak yang hanya mau makanan lumat atau cair, kesulitan mengunyah dan menelan dan kebiasaan makan yang aneh dan ganjil. Penelitian yang dilakukan di Jakarta menyebutkan pada anak prasekolah usia 4-6 tahun, didapatkan prevalensi kesulitan makan sebesar 33,6%. Sebagian besar 79,2% telah berlangsung lebih dari 3 bulan.Disamping itu, makan merupakan pendidikan agar anak terbiasa kebiasaan makan yang baik dan benar dan juga untuk mendapatkan kepuasan dan kenikmatan bagi anak maupun bagi pemberinya terutama ibu.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti seminar ini, mahasiswa mampu memahami dan mengerti asuhan keperawatan anorexia pada anak

2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti seminar ini,ditujukan agar mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan Pengertian dari anorexia pada anak.
b. Menyebutkan dan menjelaskan Etiologi dari anorexia pada anak.
c. Menyebutkan Manifestasi Klinis dari anorexia pada anak.
d. Menyebutkan Dampak dari anorexia pada anak.
e. Menjelaskan Patofisiologi dari anorexia pada anak.
f. Menyebutkan Pemeriksaan penunjang anorexia pada anak.
g. Menyebutkan dan menjelaskan Penatalaksanaan keperawatan anorexia pada anak.
h. Membuat dan melaksanakan asuhan keperawata anorxia pada anak.

BAB II
TINJAUN PUSTAKA


A. Pengertian
Anoreksia ialah keadaan nafsu makan kurang atau sama sekali tidak ada. Merupakan keluhan yang sering dikemukakan oleh banyak orang tua mengenai anaknya. Anoreksia disebabkan oleh berbagai faktor, berupa penyakit organis, psikologis atau pengaturan makanan yang kurang baik. Kelainan anoreksia tanpa penyakit organis yang nyata lebih sering ditemukan pada anak tunggal, anak yang umurnya banyak berbeda dengan kakaknya dan pada anak yang orang tuanya telah berusia lanjut. Anoreksia yang menyertai penyakit organis akan menghilang bila anak telah sembuh dari penyakit primernya.

Berbagai penyakit infeksi baik yang mendadak maupun yang menahun, kelainan bawaan misalnya pada jantung dan saluran pencernaan serta mungkin pula karena defisiensi gizi sendiri, misalnya defisiensi besi seringkali menjadi penyebab anoreksia pada anak. Gangguan psikologis terdapat pada anak dari keluarga yang sedang mengalami kesulitan rumah tangga, suasana makan yang kurang menyenangkan, tidak pernah makan bersama orang tua, dipaksakan makan makanan yang tidak disukai. Anoreksia perlu segera mendapat perhatian karena mungkin merupakan gejala sesuatu penyakit yang harus segera diobati. Anoreksia mungkin hanya bersifat sementara, sebagai variasi normal dalam nafsu makan sehari-hari. Anoreksia mungkin tidak bersifat sesungguhnya, yaitu bila anak sebenarnya masih menyukai makanan yang baru, lebih-lebih pola makanan yang baru tersebut berbeda banyak dalam hal warna, bentuk, konsistensi dibandingkan dengan makanan yang disukainya.

Anoreksia nervosa ialah jenis terberat dari anoreksia, sehingga praktis penderita membiarkan dirinya terus-menerus dalam kelaparan. Biasanya kelainan ini terjadi menjelang remaja dan dalam masa remaja. Mungkin diawali dengan melakukan diet untuk menguruskan, terutama pada wanita. Pembatasan makanan oleh mereka dilakukan terlalu cepat dan terlalu kuat, sehingga berat badan merosot dengan pesat. Aktifitas sementara itu berjalan terus walaupun biasanya penderita tampak pertumbuhannya tertinggal dibandingkan dengan teman sebayanya. Perkembangan pubertas terlambat, pada wanita remaja mungkin terjadi amenorea. Penderita selanjutnya menunjukkan kelainan psikologis, membatasi diri dalam pergaulan, sukar berkomunikasi, wajahnya kaku dan tidak gembira.

B. Etiologi
Faktor yang merupakan penyebab kesulitan makan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu :
1. Faktor nutrisi
2. Faktor penyakit/kelainan organik
3. Faktor penyakit/kelainan kejiwaan
1. Faktor Nutrisi
Berdasarkan kemampuan untuk mengkonsumsi makanan, memilih jenis makanan dan menentukan jumlah makanan, dikelompokkan : Konsumer pasif : bayi Konsumer semi pasif/semi aktif : anak balita
Konsumer aktif : anak sekolah dan remaja
a. Pada bayi berusia 0 – 1 tahun
Pada bayi umumnya kesulitan makan karena faktor mekanis berkaitan dengan keterampilan makan biasanya disebabkan oleh cacat atau kelainan bawaan pada mulut dan kelainan neuro motorik. Selain itu dapat juga oleh kekurangan pembinaan/pendidikan makan antara lain : Manajemen pemberian ASI yang kurang benar. Usia saat pemberian makanan tambahan yang kurang tepat, terlalu dini atau terlambat. Jadwal pemberian makan yang terlalu ketat. Cara pemberian makan yang kurang tepat.

b. Pada anak balita usia 1 – 5 tahun
Kesulitan makan pada anak balita berupa berkurangnya nafsu makan makin meningkat berkaitan dengan makin meningkatnya interaksi dengan lingkungan, mereka lebih mudah terkena penyakit terutama penyakit infeksi baik yang akut maupun yang menahun, infestasi cacing dan sebagainya.

c. Pada anak sekolah usia 6 – 12 tahun
Pada usia ini berkurangnya nafsu makan di samping karena sakit juga oleh karena faktor lain misalnya waktu/kesempatan untuk makan karena kesibukan belajar atau bermain dan faktor kejiwaan. Kesulitan makan karena faktor kejiwaan biasanya pada anak gadis usia sekitar 10 – 12 tahun sesuai dengan awal masa remaja. Kesulitan makan mungkin mereka lakukan dengan sengaja untuk mengurangi berat badan untuk mencapai penampilan tertentu yang didambakan. Sebaliknya mungkin terjadi nafsu makan yang berlebihan yang mengakibatkan kelebihan berat yang berlanjut menjadi obesitas.

d. Pada anak remaja usia 12 – 18 tahun
Kesulitan makan pada usia ini biasanya karena faktor kejiwaan (anoreksia nervosa).

2. Faktor Penyakit / Kelainan Organik
Berbagai unsur yang terlibat dalam makan yaitu alat pencernaan makanan dari rongga mulut, bibir, gigi geligi, langit-langit, lidah, tenggorokan, sistem syaraf, sistem hormonal,dan enzim-enzim. Maka dari itu bila terdapat kelainan atau penyakit pada unsur organik tersebut pada umumnya akan disertai dengan gangguan atau kesulitan makan

3. Faktor Gangguan / Kelainan Psikologis
a. Dasar teori motivasi dengan lingkaran motivasinya
Suatu kehendak/keinginan atau kemauan karena ada kebutuhan ataukekurangan yang
Menimbulkan membutuhkan makanan selanjutnya muncul perasaan lapar karena di dalam tubuh ada kekurangan zat makanan. Atau sebaliknya seseorang yang di dalam tubuhnya sudah cukup makanan yang baru atau belum lama dimakan, maka tubuh belum membutuhkan makanan dan tidak timbul keinginan makan.

b. Pemaksaan untuk memakan atau menelan jenis makanan tertentu yang kebetulan tidak disukai. Anak dalam kondisi tertentu, misalnya anak daam keadaan demam, mual atau muntah dan dalam keadan ini anak dipaksa untuk makan.

c. Suasana keluarga, khususnya sikap dan cara mendidik serta pola interaksi antara orang tua dan anak yang menciptakan suasana emosi yang tidak baik.

Ayo DOWNLOAD makalah ini untuk file lengkapnya



FB Online


Share artikel ini




No comments:

Post a Comment

Jangan lupa komentar wahai pengunjung yang budiman.....
Dengan berkomentar, Admin bisa mengerti apa yang anda sarankan dan apa yang kurang dari blog ini. Thanks